Problem Architecture Islam
Persoalan dan pemahaman architectur memang kompleks bisa dilihat dari tataran ilmu ilmu sipil namun bisa menjadi sebuah istilah yang menarik tentang management dan filsafat tata ruang, politik dan negara. Mengapa demikian? Karena menurut Heideger kata Architecture sendiri berasal dari bahasa yunani kata "techne" yang berarti membuat sesuatu, "texton" berarti menyerahkan pekerjaan, atau berasal dari bahasa latin "texere" yang artinya menyusun sesuatu, dan "arkhein" yang bermakna memimpin, memerintah dan merencanakan mengejakan sesuatu. Beberapa ahli filosof dunia yang sangat berpengaruh dalam ilmu architecture adalah antara lain :
- Pythagoras, Pythagoras adalah ahli matematika yang melahirkan dalil untuk segitiga siku- siku.
- Hipokrates, pandangannya tentang Aphorismen dan Prognose, dalam ilmu kedokteran, namun akirnya ini berguna bagi seorang Architekt aliran eco architecture.
- Archimedes yang menciptakan teori gravitasi dan teori benda mengapung.
- Thales yang mengembangkan ilmu alam dan fisika, ini bermanfaat dalam perkembangan fisika teknik yang menguji materi dan air dalam teknik architecture.
- Anaxagoras filosofinya tentang cosmic mind , hubungan antara politik dan alam semesta, serta milky way, ia juga yg menemukan pertama kali istilah ingredients yang berpendapat materi terdiri dari beraneka ragam zat renik.
- Democritus seorang ahli atom.
- Euclid seorang ahli ilmu ukur dan geometri.
- Herodotus ahli sejarah yang pertama kali mengembangkan sejarah tertulis.
- Al khawarizmi atau penemu algoritma.
Dari tokoh tokoh yang sangat berpengaruh dalam ilmu architecture umum, maka kita akan mengetahui perkembangan architecture dan bangunan yang bersejarah seperti di India, maroko, sampai yang berkembang di Asia, terutama Indonesia. Bangunan geometri dalam konteks archetype miniology dan murbel dari peninggalan Roma, Byzantium abad ke 14. Kita bisa tau betapa luar biasanya ilmu architecture pada jaman dahulu terutama Islam, sehingga tidak salah bila pada masa kejayaan Islam di Bagdad yaitu Kholifah Abd Aziz, banyak sekali peninggalan yang dicuri dan di reduplikasi oleh Kristen dan dibawa ke Europa.
Obelisk atau sebuah bangunan tua seperti tower di daerah San Giovani Italy, terdapat sejarah hubungan architecture timur tengah terutama Mesir dan Yunani kuno yang dituliskan ke dalam bahasa latin bahwa, pertempuran Roman dengan kapal besar dan meninggalkan peninggalan sejarah jaman Alexandria telah terkubur dan tersimpan rapat oleh imperium Roma.
Kalau teknik teknik architecture Islam dibandingkan peninggalan Yunani kuno, maka architecture Islam ( geometri ) jauh lebih dominan, mengapa? Ini karena dua hal, pertama kalimat pertama ISLAM, yang membuat fokus kita selalu mengarahkan kepada mediaeval construction yang dibuat pada masa dinasti dan style bangunan Persi lama, yang semua dunia menganggapnya luar biasa. Kedua karena teori hexagonal dalam periode awal bangunan Islam kuno tidak pernah dikembangkan secara komprehensif.
Bagi saya peninggalan mereka tidak lebih dari sculptures Islam yang mengambil pondasi ilmu architect yang semuanya adalah architecture ALQURAN, mengap ALQURAN, mengapa saya bilang begitu?? Karna justru ilmu architect tua berawal dari ilmu dan filosofi kaligrafi al Qur'an. Ada disana istilah Mudjowar yang berarti rounded, Mutholaah yang berarti triangular, Ti'im yang bermakna mix by two line, Masbut yg berarti angular, Masliq yang bermakna extended dan Mail yg berarti slated dalam teori teori trigonometri.
Dalam gambar gambar yg ada dibawah ini seperti teori algoritma dan trigonometric. Adalah bentuk yang banyak tertuang dalam al qur an surat an Nahl, menggambarkan rumus hexagonal dalam matematika dan teori algoritma. Sampai membentuk kubah yg saya maknai sebagai peralihan hexagonal menuju marbel atau lingkaran bulat tanpa sudut sebagai representasi architecture ke ilahian.
Sebagaimana kita liat kubah kubah di masjid-masjid atau tempat beribadah umat Islam. Banyak hal yang menarik dari teori hexagonal, yang alam sudah menunjukkanya, coba lihat bentuk rangkaian DNA manusia yg berbentuk hexagonal, susunan planet alam raya, rumah semut, rayap, sampai kepada rumah lebah yg menyimpan madu, struktur air, sel, udara, bahkan diperairan segitiga bermuda disinyalir adalah contoh contoh hexagon matrix banyak sekali teorimatika algorithm yang memiliki keistimewaan ketika berhenti pada kurva tiga, enam dan seterusnya.
Sebagai permulaan saya hendak mengatakan bahwa bangunan Islam nusantara secara sosiologis, filosofis sampai architecturis tidak akan kita pisahkan dengan sejarah architecture dunia dan bangunan negara. Sebagaimana ditunjukkan pada teori hexagonal menjadi teori globe dimana sudut-sudutnya tidak lagi meruncing, namun membentuk tali yang sejajar dan bersambung.
Pertama, sebagaimana kita ketahui bahwa desain perkotaan telah menjadi barometer perubahan dan perkembangan architecture dari masa ke masa. Sedangkan bangunan baru di masa lalu sesuai perkotaan dan Civic hirarki atau gaya konvensi architect hari ini bisa dilihat dari bangunan mereka seperti, potret dan bangunan yang diekspresikan ke dalam 'kanvas' dan lukisan atau visulisasi bentuk bentuk percaya diri dalam jenis bangunan yang terkait oleh ruang publik dalam digital visual teknologi.
Kedua adalah 'scripting', atau bentuk sosial problem problem kependudukan dan digunakan sebagai pandangan pertama ilmu architecture secara sosiologis. Bentuk bangunan dan lingkungan perkotaan, pertama kali di usulkan adalah bentuk skema dan maket yang terbuat dari tanah liat sampai ke perunggu, sebaimana dalam gambar di bawah. Scripting itu dalam peraturan kerangka kerja rencana digunakan untuk menentukan kriteria tertentu perkembangan baru ilmu tata kota pada masa yunani.
Ketiga, adalah proyek untuk memeriksa bagaimana digital visual dan virtual menjadi ilmu vermakular pertama kali dalam proses dan teknologi yang mempengaruhi arsitek melakukan praktek kerja dan produksi bangunan dan design perkotaan itu tertarik pada bagaimana baru teknologi digital bekerja sebagai bagian dari arsitektur dan desain perkotaan, membentuk jenis baru dari arsitektur melakukan envisioning kehidupan sosial.
Design di luar kadang-kadang lebih penting dibandingakan dari dalam, seperti kamar, perpustakaan sampai kantin semua di desain dengan banyak menggunakan bahan, logam dan kayu. Contoh, mereka menata dan merubah bahan dalam satu ruang lemari misalnya, dan mencoba untuk menempatkan beberapa dimensi tumbuhan dengan menggantungkan tanaman disekitar atap dengan tali atau kawat. Bentuk akselerasi signifikan dengan perubahan struktural di dunia inferior design yang normal dan formal.
Provinsi Bali di Indonesia terletak antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok, Pulau Bali juga sering disebut sebagai Pulau seribu Candi, mereka mengatakan Pulau Dewata, karena Bali begitu Indah seperti Paradise, memiliki beberapa Pulau-Pulau juga termasuk dalam satu Provinsi. Dalam ilmu architectur ada istilah internal factor selain vermicular yang disebut diatas, maka untuk memasukkan ke dalam elemen baru, atau disebut seconder elemen maka bahan formal seperti media adalah tempat yang sangat berguna bagi cara orang bersantai dan tidak terlalu formal. Diciptakanlah sentuhan seni yang membantu ruangan tersebut menjauhkan elemen yang menyebabkan banyak stres, dalam aspek-aspek pemahaman artistik tertentu.
Dan terakir adalah bahwa disamping internal faktor sebagaimana disebutkan, faktor lain adalah perkembangan perubahan tembok atau wall yang dirubah menjadi kayu maupun kaca, yang lebih kuat daripada penggunaan gabus ataupun campuran semen dan batu bata. Architecture lebih dekat menempatkan ruang dan mencoba untuk membuka jendela dan perubahan dengan kacamata lain dan lebih besar manfaatnya. Ide menempatkan kaca dan matahari sebagai media yg dominan, dikenal dengan sistem sustainability architecture.
Saya pikir masalah desain modern minimalis dan anggaran rendah, dapat dilihat bagaimana kota di Frankfurt yang berbeda dengan Munich. Karakteristik bangunan di kota kota di negara Jerman memang lebih menyentuh dibandingkan dengan perusahaan multinasional hanya berpikir untuk menganalisis masalah skala global perubahan style bangunan yang diminati banyak konsumen masyarakat Urban, di mana batas nasional pada kenyataannya didasarkan pada isu-isu global tentang pelaksanaan membangun prinsip kode umum dari kegiatan mereka tentang bangunan publik.
Seperti pola warisan dasar dan campur tangan dalam konstruksi gaya modern, digunakan teknologi tinggi. Ada dua hal alat bantu bagaimana memahami heritage architecture, pertama dalam konteks hubungan antara warisan budaya sebuah negara dan mengembangkan arsitektur yang sifatnya lebih rasional. Dominasi multi tafsir dan over interpretatif ini justru berasal dari negara-negara berkembang.
Kedua, nasionalisasi multinasional karakter oleh negara-negara berkembang di mana mereka beroperasi. Architecture dari perspektif teknologi dan pola dasar dibangun dari lingkungan hijau sangatlah penting. Karna disinilah kosmologi menyediakan dasar bagi kami para architect menemukan simbiosis dan interaksi dengan ekologi dan habitat, dengan kata lain budaya dan peradaban, jauh lebih banyak diperhatikan dibandingan struktur bangunan.
Makna kosmos pada umumnya menyarankan fungsi generatif struktur yang diterapkan dengan imajinatif, cerdas dan remorselessly. Dan mungkin menghasilkan konsekuensi yang spesifik dan pedoman sehari-hari manusia melakukan tindakan. Architecure dan ekologi adalah objek habitat teknology architecture kota yang telah menjadi subjek dan banyak perhatian untuk tata kota Urban akir akir ini. Dan kita sering merasa adalah bentuk ini dibedakan dengan instrumentalism.
Makna ekologi yang tidak instrumentalis adalah bentuk etika yang sering menemukan fungsinya ditengah tengah masyarakat yang dekat dengan kawasan industri, bahwa kita harus berhati-hati dengan unsur ekologi dan habitat karena hal ini tidak produktif bagi kita untuk menghancurkannya, oleh karena itu kita harus melestarikannya. Maka inilah prinsip manajemen diperlukan dalam merawat sumber daya alam. Alam tetap menjadi instrument etika untuk membangun teknology terutama industri peradaban mencapai sukses yang dipaksakan.
Secara umum nilai lingkungan dalam konteks kapitalis dan sosialis karakter adalah nilai-nilai yang jelas dan penting dalam menjelaskan faktor efisiensi. Maka kecenderungan skala optimum lebih besar dibandingkan dengan teknis skala. Ada nilai-nilai kebutuhan untuk lingkungan yang memiliki konsekuensi merusak alam. Dan ada nilai-nilai prioritas untuk produk seni desain. terlihat untuk perawatan kedua sistem mewah faktor faktor teknis keahlian ini tidak terlalu peduli dengan pandangan Aesthetic dalam aspek kehidupan.
Contohnya adalah budaya menggunakan semen dalam setiap pembanguan besar, di mana elemen semen terlalu banyak digunakan dibandingkan elemen lainnya, dan tidak mempertimbangkan keseimbangan alam. Padahal kita tahu bahwa flyash bisa digunakan sebagai bahan pengganti Semen, flyash juga telah digunakan dalam produksi Semen dikenal sebagai Semen Portland Pozzolanate (PPC) karena dengan Semen alam, umumnya hanya 25% dari unsur semen. Karena flyash digunakan di OPC untuk menghasilkan PPC.
Flyash dapat diproduksi tanpa ketergantungan energy yang besar dan kerusakan lingkungan, karena bahan seperti semen hanya bisa dibuat dengan menggunakan material seperti kapur dan campuran beberapa bahan lain dengan pemanasan yang tinggi. Sedangkan sebaliknya flyash bisa berfungsi sebagai batubara yang digunakan dalam pembangkit listrik, dan juga sifat proses pembakarannya sangat kecil. Karena sifatnya yg solid dan proses pembakaran yang sederhana ini maka flyash sangat cocok digunakan sebagai pengganti Semen dan dapat digunakan juga untuk kontruksi beton.
Pada penelitian di berbagai tempat di dunia kini telah ditemukan asimilasi yang mana material beton tidak lagi menggunakan solid semen melainkan bahan lain berupa flyash. Oleh karena itu, beton tanpa elemen semen dapat menawarkan kinerja dan produksi yang luar biasa dalam jangka pendek dan jangka panjang. Artinya, kekuatan beton dengan komposisi flyash relatif rlebih ringan, sehingga apabila terjadi gempa bumi maka reruntuhan bahannya tidak akan membunuh manusia, karena akan berubah menjadi debu.
Flyash sangat efektif bekerja, kemampuan terhadap penggunaan Portland melebihi beton itu sendiri. Material ini sangat ideal dan secara praktis untuk memperoleh banyak kelebihan baik secara design, teknologi maupun potensi sosial. Secara sosial material ini juga akan berpengaruh menanggulangi pencemaran alam, kebakaran dan pekerjaan yg tidak efektif karena sistem produksi yang lama bila menggunakan semen tradisional.
Namun pembangunan Indonesia dengan pendapatan perkapita yg rendah setiap tahunnya, hanya akan berpengaruh pada pendapatan kelompok tengah dimana kapasitas sebagai tehnik pengembang atau sejenis untuk membangun symbioses antara budaya dan positivisme dari bangunan apabila mereka memilih semen sebagai bahan utama pembangunan.
Akibatnya, tingkat yang lebih rendah mengasumsikan kepada tanggung jawab untuk tujuan dan arah utama lingkungan, atau ruang terbuka yang telah dijelaskan sebagai Neolitik revolusi. Istilah ini disarankan bentuk transformasi kualitatif bangunan sebagaiman yang terjadi di tradisional rumah seperti rumah 'Sapo' dan rumah gadang di Minahasa. Rumah sapo adalah architecture tradisional di daerah Karo dan Aceh singkil yang terkenal dengan Sapo Bellen Sinanggel.
Halaman lebih tinggi dibandingkan dengan pohon lanskap dengan domestikasi rumput liar dan dikelilingi banyak pohon. Dan sejauh ini kita tahu secara independen di Kota tua tersebut kita bisa melihat dunia baru sehingga apabila kita ingin memodifikasi dengan menambah sedikit teknologi dan design maka sudah akan diperoleh di lebih banyak manfaat untuk magnet pariwisata yang spesial atau paleolitik .
Menurut filosofi Kuhn, konsep paradigma dalam architecture mencerminkan dua sifat dari fungsi yang akan dilakukan oleh para ilmuwan. Di satu sisi, konsep mengacu pada struktur dan organisasi ilmiah ide-ide dan nilai nilai, misalnya akan mengatur batas dari sosial pengembangan dan transformasi untuk integrasi mereka kepada koherensi sistem. Tiga dari sistem generalisasi simbolis ini, maka satu set korespondensi aturan akan menghubungkan simbol lain, dan simbol lain akan menghubungkan dengan alam.
Demikian kata Kuhn soal architectur dan habitat ekologis. Contoh generalisasi simbolis itu adalah lukisan yang menyiratkan perluasan aturan korespondensi antara bentuk dan isi, contoh di lukisan yang dominan dalam warna, dalam konstruksi yang dominan dari bahan dll kedua adalah model, yaitu bentang alam dapat dilihat sebagai karakter yang ditafsirkan, dalam konteks ini pelukis akan menentukan warna, bentuk, ukuran frame.
Demikian pula dalam konstruksi mungkin komponen dan peraturan internal atas material, model dasar untuk elemen dari komposisi atau dari perspektif model yang mencerminkan metafisik komitmen, terakhir adalah eksemplar, contoh adalah merupakan akhir komponen penting dari paradigma dalam arsitektur. Karna arsitek adalah dasar untuk artistik representasi dari sebanyak kita meniru dan menciptakan model yang sudah terdapat di alam. Analisis ordonasi, adalah dasar dasar dulistis tata kota selama pemerintahan kolonial, dimana juga menetapkan tradisi yang harus diperhatikan dalm model yang saya sebut tadi, meliputi :
1. Spacious atau seberapa luas
2. Firm, pertimbangan kokohnya, kekuatannya
3. Organic, yang bermakna hidup
Mengapa kita harus menentukan luas, kuat dan sustainable ( organik ), apakah tiga elemen itu sangat penting dalam memahami architecture secara genuine? Bila tidak mau terjebak dengan ukuran matematis teknis pengukuran dan pembuatan design? Maka jawabnya adalah betul. Selama ini memang peninggalan sejarah architecture di Indonesia sangat sarat dengan filosofi, teknik dan keseimbangan alam.
Terlihat dengan diketemukannya artefak mirip gardu, yang dibangun berabad abad silam. Gardu yang pada zaman sekarang dimaknai sebagai tempat masyarakat bergilir untuk meronda, tempat istirahat dan seperti pos benteng sederhana rakyat menjaga keamanan lingkungannya, gardu atau dalam kata asli guardian, adalah fenomena architect urban dan politik jaman dahulu. Pembangunan budaya politik melalui bangunan yang sederhana.
B. Periodesasi
Pada umumnya architectur Indonesia pada masa klasik dipengaruhi oleh budaya dan bangunan yang sarat dengan peninggalan Hindu Budha dari abad ke-2 SM sampai dengan abad ke-15 M. Kemudian di abad pertengahan atau pra modern barulah pengaruh China dan budaya Islam dari Timur mulai berkembang dan mengalami akulturasi. Modifikasi bangunan bangunan yang berkarakter Indis (kolonial Timur) dengan bangunan bangunan has belanda. Sedangkan pada masa Modern dan modernitas architecture dibedakan menjadi :
1. Pra moderen (1500-1600)
2. Modern awal (1600-1800)
3. Moderen yang baru lalu (1800-1940 )
4. Modern kiwari (1940- sekarang )
Perbedaan atara architecture kota dengan pantai yang ditumbuhkan dari pendatang China, dan China selatan tertama etnis hakka, membentuk banyak pemukiman pemukiman rakyat di sekeliling kuil mazu. Kota kota tersebut sering memiliki karakteristik dualistik, yaitu area pribumi atau masyarakat asli dan area rumah nasyarakat pendatang atau area asing yang populasinya lebih banyak di pasar. Pada architek gardu, sebagaimana saya terangkan sebelumnya memiliki bentuk pemukiman yang memiliki karakteristik radial konsentrik dengan tiga eksistensi yg membentang dengan gardu disetiap gerbang masuk, pemahaman gardu sudah pernah dibahas sebelumnya dan tipe mondular yg berfungsi sebagai pusat dunia atau disebut "axis mundi", tempat dimana sorga berada, maka istilah alexis dalam architecture kota periode China dimaknai sebagai masa dimana bumi dan langit bertemu.
Pada dasarnya Ibnu Sina pernah menjelaskan tentang sistem tata surya dan posisi bumi, sebagaimana saat ini berkembang pemikiran bumi bulat dan bumi datar, apapun argumen scientifik tentang keduanya membuktikan, asumsi dan kecenderungan politis idiologis dalam ilmu pengetahuan yang bebas nilai tersebut, pemahaman tentang solid but transparent space ibnu Sina (980-1037), adalah berhubungan dg konsep calestial sphere atau kubah salestial, yang hampir mirip dengan istilah axis mundi.
Kubah salestial atau kubah tanpa tiang itu, sebagaimana langit lapis tujuh yang dijelaskan di dalam alqur an juga, atau bahasa kerennya adalah atmosfir, salah satunya mengadung ozon atau O3 yang menimbulkan efek rumah kaca, namun sebenarnya kita baru bisa mengukur sampai lapis ke lima atau ionosfir yang berjarak lebih dari 10.000 km dari jarak bumi, lapisan lapisan atmosfir itulah yang melindungi bumi dari benturan dan material angkasa yang berukuran besar. Bumi dalam alqur an memang disebut sebagai hamparan bukan kumparan ( globe ) meskipun secara hakiki tidak dimaknai statis dan equivalen datar sepenuhnya. Teori ini masih perlu dg pengujian secara terbuka.
kami menemukan ide kekuatan mendominasi abad pertengahan. Pada abad pertengahan insinyur menemukan kubah sebagai sistem baru atap lebih besar ruang. Seni ukiran batu dan lukisan kaca yang sempurna dengan tujuan tunggal dari memperkaya struktur mereka. Pada abad pertengahan ini banyak insinyur menunjukkan pemahaman yang lebih baik dari mekanisme pembangunan dari Roma. setelah menemukan menunjuk Arch, mereka tahu bagaimana untuk menopang dinding terhadap luar dorongan dari mereka yang menjulang ke golhic kubah.
Golhik adalah struktur sistem berdasarkan pengetahuan mendalam tentang prinsip teknik pada umumnya dan aplikasi mereka untuk masonry (bangunan pertukangan batu) dan praktek- prakteknya secara khusus. Akibatnya, hidup, gaya dan animasi struktur mereka selama berpengaruh di era Mesir, Yunani dan Romawi , telah terus bersama-sama mengalami beban yang tinggi sampai akhirnya musnah atau mati.
Dari abad pertengahan muncullah struktur penting dari kerangka framing atau kegiatan pembingkaian yang muncul kembali sebagai prinsip bangunan teknik, yang kita temukan hari ini di praktek arsitektur modern. Periode berikutnya adalah era moderen yang baru, yaitu sekitar masa Renaissance, yang meski pun tidak memberikan kontribusi untuk setiap sistem baru dalam konstruksi, namun dalam jangka waktu tertentu variasi dan perbaikan pada masa lalu akirnya mengalami perubahan dan ditunjukkan dalam detail detail yang berbeda dari jaman sebelumnya.
Awal abad kesembilan belas, kita menemukan era industri, menyerukan struktur baru setiap fasilitas seperti munculnya bangunan pabrik, gudang dan stasiun kereta api, yang membutuhkan lebih banyak dan lebih besar lagi ruang untuk menjadi gedung yang tertutup seperti halnya pabrik. Banyak gedung gedung dan fasilitas publik harus dibangun. Semuanya dilakukan untuk tujuan revolusi industri. Dalam sistem konstruksi mereka mulai mengenal besi cor dan kolom untuk pondasi, kemudian dari baja yang digulung dan di ikat atau di anyam untuk memenuhi kebutuhan cor.
Pada abad ke- 20 mulailah ditempatkan kolom kolom bidang yg setara secara struktur yang tidak dilakukan pada periode sebelumnya. Seperti Joseph Paxton, dalam Crystal Palace yang dibangun pada tahun 1851, Gedung tersebut menunjukkan bagaimana besi framing dan lembar lembar kaca bisa menghasilkan keajaiban rumput rumput yang lapang dan luas dalam penataan landscape dan muka ( teras atau gedung tampak muka ) oleh banyaknya permintaan pembangunan pabrik dalam komponen bangunan.
Melalui insinyur Swiss Robert Mailart ditemukan beton bertulang pertama kali sebagai struktur bahan cor yang lebih kokoh dan kuat serta plastisitas untuk bangunan bertingkat. Hal ini, dimulailah sistem SPAN dalam struktur sistem, yang dapat mengontrol penuh untuk ruang. SPAN bisa menyisakan ruang vertikal untuk setiap ukuran tinggi gedung yang dibangun. Metode baru seperti analisis material menunjukkan cara merancang struktur kolom dan pondasi yang sama sama memberikan kontribusi kestabilam seluruh bahan, tanpa merampas arsitektur modern dari inovasinya.
Tujuan dibangunnya sebuah ashlar masonry adalah tumpukan batu yang halus yang disusun seperti dinding, umumnya berbentuk kubus, atau trapesium. Sedangkan flush jointing adalah batu bata, ubin, kelereng dan kuarsit lain pengganti seperti logam, baja. aluminium, tembaga, porselen, besi yang dibuat lembaran yang di peruntukkan untuk stabilitas agar konstruksi dan struktur yang dirancang sesuai dengan kekuatan. Tren moderen dalam arsitektur adalah untuk memberikan nilai estetika dalam penampakan bangunan serta mengoptimalkan sarana untuk mengekspresikan tujuan bangunan yang dibuat.
Pembagean spasial antara rumah, desa dan kota di Bali misalnya sejalan dengan prinsip prinsip pembagean ruang menjadi kelod ( hilir ) dan kaja ( hulu .) demikian pula dengan tradisi architecture yang dubentuk melalui penemuan secara kreatif manusia selama bertahun tahun dan turun temurun yang menekankan adanya representsi tradisisi aneka wajah dan elusif yaitu sesuatu yang sustainable atau berkelanjutan dalam mengakomodasikan pemberian identitas suatu komunitas baik secara sosial maupun politik dalam architectur.
Meskipun paragraf sebelumnya berbicara tentang skala besar, periodesasi architecture moderen Indonesia, Namun ini hanya mengacu pada perkembangan teknik ukuran proyek atau desain skala belum menjelaskan secara detail lagi soal soal yang terlihat untuk memberikan gambaran manusia skala ruang yang menggunakan parameter karakter lokal yang unik (budaya, lingkungan, orientasi , approach) yang selama beberapa dekade terakhir telah ada banyak fokus pada perkembangan architecture di Eropa atau di dunia Internasional.
Persoalan pemetakan desain menjadi sulit untuk menentukan di mana ruang itu berada, karena design juga bergantung pada sebuah trend. Apakah masyarakat lokal menggunakan budaya lokal dan keunikan untuk mengembangkan ruang yang menampilkan keunikan kota mereka ataukah malah sebaliknya, mereka lebih suka mengexplored design luar.
Model model yang sering digunakan oleh design rumah di Eropa misalnya, resin dibatasi kayu lapis, asbes hanya untuk eksternal claddings dan seterusnya. Hal ini dengan karakteristik tekstur, warna dan sifat sehubungan penyerapan dan pembiasan cahaya, mereka dibuat untuk membawa keluar tujuan bangunan itu didirikan.
Dengan demikian pengembangan dan kemajuan pesat dari teknologi telah memberikan alat yang berguna dan maju. Hanya di tangan arsitek, Estetika bertemu dengan teknology terus membawa keluar keindahan yang tersembunyi di struktur dan sifat bahan, untuk meningkatkan nilai estetika, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat Indonesia.
Comments