PILAR ARCHITECTURE ISLAM 6

  









Masjid Al Al Aqsa Versi Masyarakata Israil


Berita ttg Seorang Nabi Palsu,  menyebabkan rumah suci terbakar, semua barang dijarah  sampai sepuluh ribu dari mereka yang tertangkap dibunuh; Juga anak-anak, orang tua, dan semua imam dibunuh dengan cara yang sama; Sehingga perang antara org org yahudi di Israel menelan banyak jenis manusia, dan membawa mereka ke lubang kehancuran. 

Nyala api dendam juga terbawa sampai jauh, sampai yarusalem dan membuat gema bagi permusuhan yg melibatkan orang orang suci dan penjarahan karya karyanya yang sangat besar, orang akan mengira seluruh kota telah terbakar. Kita juga tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih besar atau lebih mengerikan dari pada penghianatan dan fitnah nabi palsu, Karena pada saat itu juga ada seruan dari legiun Romawi, tentang Alexandria dan Titus tentang pengepungan di Yerusalem.

Banyak sekali tentara Jerman dalam keributan, dan cenderung memberontak; seperti orang-orang Galia di lingkungan mereka yang bergabung dengan mereka, mereka bersekongkol bersama, dan dengan demikian tentara germany memiliki harapan besar menaklukkan bangsa Roma , dan bahwa mereka harus melepaskan diri dari dominasi orang-orang Romawi. Motif-motif yang mendorong orang-orang Jerman untuk melakukan pemberontakan, dan memulai perang, adalah : 

Pertama, Kalau Yerusalem diambil, pada tahun kedua di pemerintahan Vespasianus, maka bisa jadi telah 34 kali kehancuran Shishak, seorang raja Mesir, yang Antiokhus, dan setelah Herodes akan bisa merebut kota. Tetapi sebelum raja Babel menaklukkannya, ada orang kuat di antara orang Kanaan, dalam  bahasa jaws sendiri  disebut Melchisedek, Di mana dia dianggap sebagai imam pertama Allah, dan pertama kali membangun sebuah bait suci dan menyebutnya sebagai kota Yerusalem, yang dulunya disebut Salem. Namun, Daud, raja orang Yahudi, mengusir orang Kanaan, dan menempatkan orang orangnya sendiri di dalam kekuasaanya.

Kedua, sifat kebencian dari mereka orang orang romawi yg melemparkan isu bahwa yang mereka hadapi adalah orang-orang yang akan menjadi pemimpin mereka, sementara bangsanya tidak pernah sadar tunduk pada orang lain kecuali orang Romawi, dan itu karena paksaan. Selain motif-motif tentang kesempatan yang ditawarkan pada rakyatnya untuk dapat menguasai sebagean harta rampasan akibat perang di yarusalem.

Jelas bahwa hasil penggalian arkeologi Israel  bertentangan dengan tujuan mereka. Alih-alih  ingin mengungkapkan bukti bahwa di Kuil Yahudi, tersebut dapat mengklarifikasikan pencapaian bangunan Muslim di Yerusalem di satu sisi dan di sisi lain mengungkapkan informasi yang bertentangan dengan narasi Alkitab. Oleh karena itu, ilmuwan Israel mencoba mencari pendekatan lain untuk menangani arkeologi dan arsitektur di Yerusalem khususnya Masjid Al-Aqsa.

Tes teknologi dan ilmiah pada tahun 1983, dilakukan oleh seorang arsitek asal Israel, benama Tuvia Sagiv, ia mengadopsi tes teknologi dan ilmiah untuk mendekati Masjid al-Aqsa. Dengan menggunakan Ground Penetration Radar (GPR), Sagiv mampu mengeksplorasi permukaan tanah di bawah dinding Selatan dan Barat  bagian Timur yarusalem. Hasilnya mengkonfirmasi bahwa Masjid al-Aqsa memiliki jumlah kesenjangan alami yang ada di bawah Gerbang ganda. Jadi tidak berdiri di sistem lengkungan seperti yang diharapkan dalam membangun Kuil Yahudi. 

Kemudian Sagiv melakukan tes lagi, di lokasi Dome of the Rock, yang dipertimbangkan oleh beberapa ilmuwan Israel,  menggunakan uji citra Thermal Infra-Red, dengan memantau perubahan pada radiasi termal benda dengan kepadatan yang berbeda, ia memperoleh satu set gambar pada jam yang berbeda pada siang hari untuk bangunan tersebut. Hasilnya menegaskan bahwa batuan dasar di bawah Kubah Batu memiliki bentuk pentagonal dan tidak ada bukti arsitektur yang berada di bawah arkeology bangunan khas yahudi.


Comments

Popular Posts