Appartment and Sustainability
Baru baru ini saya mendengar banyaknya appartment di Jakarta tidak memiliki ruang parkir yang sesuai standart, dan hanya bersifat kolektif, sehingga setiap penghuni tidak memiliki ruang pribadi buat mobilnya kecuali mereka menyewa seperti halnya parkir umum dengan beaya yang sangat tinggi sbulan hampir 500.000 lebih.
Appartment di Indonesia juga tidak bisa dibilang ramah lingkungan, yang saya tau appartment yang bagus adalah maksimal 17 lantai. Di Jakarta bisa 27 lantai lebih. Kalau setiap lantai saja di huni 20 lokal, bisa dibayangkan berapa ribu orang setiap gedungnya. Bukankah baik secara sosial maupun konstruksi ini sangat tidak sehat?
Perancangan gedung yang berkelanjutan telah menjadi tujuan perancangan arus utama dalam komunitas arsitektural, yang memungkinkan persyaratan desain yang baik, sesuai standart ISO 2000 dan memiliki nilai artistik- ekologis bangunan.
Yang dimaksud dengan desain berkelanjutan yang sudah menjadi mainstream, dibeberapa standart dunia tentang appartment atau hunian publik di kota urban adalah design yang meliputi persyaratan desain yang berkelanjutan. Ini berarti bahwa bahwa arsitek "harus" mengubah tindakan mereka, berupa perubahan, pada kenyataannya, tidak sesuai lagi dengan standart minimal meliputi, keamanan, kenyamanan, kesehatan, Ekologi dan Desain.
Melek Ekologi dan design ini mengharuskan setiap prinsip-prinsip desain yang berkelanjutan menawarkan rekomendasi untuk mengubah model konservatif bangunan appartment menjadi bangunan yang Sustainable Environmental Design Education models. Diharapkan ini akan memenuhi tantangan lingkungan yang dihadapi oleh dunia khususnya beragam masyarakat di seluruh dunia.
Inovasi design appartment di Jakarta sering kali lebih sedikit dan bahkan keluar dari pakem estetis. Nilai "arsitektur inovatif" hampir tidak kita temukan kecuali hanya memenuhi kebutuhan kolektor dan korporat. Apalagi menyusun sebuah bangunan dengan menemukan banyak geometri inovatif yang memenuhi kebutuhan isu water sights, hanya sedikit saja solusi dan terobosan untuk masalah yang paling serius, dalam design yang bisa menjadi agen yang hebat untuk perubahan.
Developer saat ini memang harus mulai bekerja sama dengan aktivis lingkungan, pemerintah dan ahli architect agar masalah masalah rumah dan perumahan di wilayah wilayah perkotaan tidak lagi menciptakan masalah baru lagi yaitu wilayah kumuh perkotaan ( shanty town ).
Comments