Economic Growths in Germany





Jerman memang sangat dinamis dalam perkembangan ekonomi Kota nya, hampir disepanjang kota maupun daerah dikota jerman tidak akan kita temui mega mall atau supermarket asing pun seperti Carefure atau apa saja namanya yang masih bisa ditemui di negara negara lain seperti Italy, London atau Amerika. Jerman memang mencoba menerapkan ekonomi sosialis disatu sisi, budaya dan kultur masyarakatnya pun sangat menarik untuk dicermati. Bahasa dan tutur katanya santun dan penuh hormat, berbeda dg bangsa Italy yg sedikit sombong dan arogan.

Banyak hal yang bisa dipelajari di Jerman. Terutama mengenai pertumbuhan ekonomi yg stabil dan berkembang. Negara Jerman memang tidak tergiur untuk terpengaruh dengan perkembangan ekonomi global yang menyeret masyarakatnya pada budaya konsumerisme yg tinggi. Kapitalisme Eropa tidak mempan mengganggu kestabilan negara ini dalam ideologi ekonominya. Berbeda dengan negara Italy. Meskipun termasuk dalam medieval country negara ini sangat gigih dalam adaptasinya, menyesuaikan dengan perkembangan kapital dan modernisasi, namun dengan pertumbuhan ekonomi dan teknology yang kurang siap sebagaimana yang terjadi di Jerman. Akibatnya Italy tumbuh menjadi negara yang korup, tidak teratur dan kotor kotanya ( crowded ).

Jerman meskipun lebih santai, khususnya respon masyarakat terhadap kapitalisasi gaya hidup, namun Jerman mampu menerapkan ekonomi secara konsisten dalam pertumbuhan industri dan teknology. Kesiapan negara Jerman ini didukung oleh kesadaran masyarakatnya dalam mendukung kebijakan pemerintahnya. Contohnya adalah kebijakan yg tidak terlalu inferior terhadap perkembangan teknologi architectur kotanya, meskipun mereka juga sangat protektif terhadap interior design warisan lama.

Architecture dan ekonomi tumbuh secara bersama sama karena architecture adalah bagean yg tak terpisahkan dari problem yang ditandai dengan respon yang berbeda dalam teknology dan penyelesaian ekonomi. The architect is particularly of kinds of human problems and seeks to harness of resources technology to solving the problem of economically. Hal ini dibuktikan juga dengan penempatan beberapa infrastuktur kota dan bangunan penting yang ideal dg fungsi dan tata letaknya.
  
Jadi terkadang ketika kita pergi ke kota yg berbeda di Jerman, kita merasa menemukan nuansa yg sama dari tata letak, posisi gedung maupun jalan. Karna landscape kota memang dibuat seragam. Hampir tidak ada perbedaan yg mencolok dalam karakter gedung dan fungsinya. Menurut ilmu architecture model konstruksi gedung memang dibagi empat yaitu traditional building, conventional modern building, non conventional building dan terakir adalah modern industry.

Jerman memang lebih banyak menggunakan sistem non conventional building. Pemahaman tentang Traditional building adalah model bangunan yang banyak material tersebut dibuat dari ketrampilan tangan seperti pada umumnya material yg berasal dari tanah. Bisa berupa tanah kering, panas maupun area savanah. Baik untuk konstruksi lantai, tembok maupun atapnya. Contoh seperti batu bata, genting atau komponen lain yg menggunakan material kayu maupun bambu.

Negara negara berkembang masih banyak menggunakan model ini, seperti india, Indonesia dsb. Bangunan model conventional modern bertumpu pada kemajuan yang pernah dilakukan sebelumnya, dengan menggunakan media batu, tembikar dan kerja pertukangan. Seperti yang banyak kita lihat di negara negara seperti Singapura, Calcuta. Namun karna terbatas bahan alaminya, mereka sekarang menggantinya dengan bahan bahan metal lainnya.

Model non conventional building adalah model bangunan yang banyak saya jumpai di Jerman. Tipe bangunan ini adalah tipe dari perkembangan international dalam soal pengolahan material bangunan yang merupakan representasi kongkrit dari perkembangan teknologi moderen. Baik dari segi komponen material bangunan ataupun sistem fabrikasi dinding dengan mmenggunakan sistem baja, beton, dst. Produksi baja sistem dilakukan secara masal juga. Dan window system dengan komponen kaca, atap cladding dan level yg rapat berjenjang.








Aspek bangunan tersebut juga menandakan nilai ekonomi dalam konteks filosofi konstruksinya, architetur yg simpel dan meninggalkan ornamen medieval arts dan furnitur design yg sedikit namun interior kaca yg banyak memberi kesan dinamis, fleksibel dan transparan. Masyarakat Jerman mengaplikasikan perilaku ekonominya dalam kesahajaan dan terbuka. Namun mereka tidak mengikuti kapitalisasi ekonomi yang dilakukan oleh negara maju lainnya seperti Amerika. Inilah yg membuat saya tertarik untuk meneliti lebih jauh identitas architectur Jerman yg solid dan independent dibandingkan dg negara Eropa lain khususnya Itali, Belanda dan Inggris.

Austria memang memiliki ratio lebih tinggi dari kejatuhan capital output ratio investment German, namun German relatif lebih stabil dalam melakukan recovery ekonomi region nya dibandingkan negara tersebut. Nilai konstan tersebut berasal dari progress atau kemajuan induksi pada teknologi, sedikitnya tingkat pengangguran di kota dan distribusi ekonomi mikro. Jerman memang tidak terlalu menonjol di bidang agro industri dan farmasi sebagaimana di Italy namun Jerman mencoba memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mempengaruhi kebijakan eksport yg tinggi. Itulah mengapa pertumbuhan ekonomi di Jerman jauh lebih baik dan bisa untuk menjadi rujukan pemerintah Indonesia melakukan pertimbangan kerjasama bilateral dibandingkan dengan alternatif kerjasama yg bertumpu ke China atau asia timur lain dan Amerika.


Hal yang menarik yang kedua adalah trasportasi untuk menunjang proses pertumbuhan ekonomi kota, Jerman memiliki fasilitas transportasi yang cukup bagus, setiap jalan selalu dibagi empat ruas yang sama dg taman dan tumbuhan rindang di tengahnya, arus transportasi juga tidak dibuat circles seperti di Italy, sehingga arus jalan hanya searah, inilah mengapa hanya arus bolak balik ditempatkan hanya dijalur utama, serta jalur kereta. Dan hal menarik yang terakir adalah kota Jerman sangat bersih terutama sungainya yang sangat terjaga. Sedikitnya limbah dan pengorganisasian sampah yang sudah maju, didukung juga dengan kesadaran yang tinggi masyarakat menjaga kelestarian alamnya.






Comments

Popular Posts